Pages

Monday, July 2, 2012

6 Bulan dalam Kandungan

Setelah menghilang dengan durasi lebih lama dibanding tenggelamnya matahari dalam dunia malam (baca : 6 bulan), akhirnya saya baru ingat kalo ternyata saya punya akun share di sini. He he he …

Luluh

Sedikit saya mau cerita kejadian-kejadian setelah November 2011. Setelah Misi Jogja terlaksana (meskipun tak karuan hasilnya). Alur cerita yang sudah berhasil saya tebak dari awal mula jalan cerita.

Yak, saya luluh olehnya. Luluh oleh kegigihannya berusaha mendapatkan saya. Di titik saya sadar bahwa tidak ada yang salah dengan dia. Di titik saya sadar bahwa sayalah yang salah di sini. Menekan penilaian curang saya terhadap dia, yang memang saya tidak mau terima dia hadir dalam hidup saya. Sampai akhirnya saya jatuh sakit di H-9 Tahun baru 2012. Kondisi drop dengan tubuh tumbang tak berdaya yang mengharuskan saya untuk periksa darah ke dokter dan divonis terkena Tifus. Dia yang kondisinya kerja, setelah tahu saya sakit, dia langsung berinisiatif ke rumah. Saya tolak, jelas. Karna saya butuh istirahat, saya butuh waktu untuk tidak melayani tamu yang datang ke rumah. Tapi dia ngeyel dan tetap memaksa keadaan untuk tetap datang ke rumah.

Takjub. Jarak Pulogadung – Priok ditempuh untuk ke rumah dan singgah di rumah hanya 10 menit. Untuk antar jus dan lihat keadaan. Lepas itu, dia pulang lagi. Damn! Dimulai dari sini lah perasaan Takut Kehilangan saya muncul.

Tahun Baru 2012

Menjelang tahun baru 2012, kondisi saya makin nge-drop. Vonis sakit Tifus saya abaikan dan bawa kerja hingga akhirnya semakin parah dan mesti cek darah lagi. Positif lah saya terkena Hepatitis A. Sakit ini memaksa saya untuk berbaring di kamar rawat inap Rumah Sakit Port Medical Centre tepat pada tanggal 1 January 2012.

Beruntung. Itu perasaan saya setelah mendapati bahwa dia rela menghabiskan waktunya setelah pulang kerja untuk menjaga saya tidur di ruang isolasi rumah sakit ini – penyakit saya memang mengharuskan kondisi isolasi. Semalaman menjaga saya dan dia benar-benar menjaga saya a.k.a tidak tidur untuk mengawasi kondisi saya jika saya membutuhkan bantuannya. 6 hari 5 malam saya dirawat dan full 5 malam dia selalu menjaga tidur saya.

Tulus. Tanggung Jawab. Harapan saya padanya.

Resolusi

Akhirnya jatuh pada topik resolusi. You know what? Resolusi saya di setiap tahun sejak 2009 tidak pernah berubah sedikitpun. Satu kata. Gemuk.

Yap. Awalnya berat badan saya di mid – end 2011 cukup mengesankan. Ideal. Tapi setelah awal tahun ini, membuat saya makin gila dengan resolusi gemuk. Tubuh makin pipih dan makin thin. Nyeeeh~ …

April lalu saya sudah pasrah dan coba minum obat cacing. Tapi sampai saat ini belum ada reaksi apa-apa dari perut saya. Kenapa saya pikir cacing? Karna perut saya aneh. Lapar, dia bunyi. Kenyang, dia juga bunyi. Saya yakin sekali, kalo lapar bunyi itu karna mereka teriak-teriak. Kalo kenyang bunyi, pasti mereka sendawa. Sial! Saya ngasih makan makhluk parasit ini.

Untuk yang baca dan kebetulan tau tips gemuk yang cocok untuk saya, boleh dishare please. Note-nya, saya ini penggemar bakso dan tidak terlalu suka sayur. Kira-kira bagaimana?

Sampe ketemu lain waktu lagi. Thank you.