Pages

Friday, July 8, 2011

Titipan Tuhan

Kemarin, 17.40 Waktu Indonesia, gw sampe di rumah setelah pulang kerja. Biasa aja. Ga ada yang spesial. Lepas 1 jam kemudian, nyokap cerita. Tetangga gw (Nyokapnya Puput), baru aja dikasih anak. Gw kira yang dimaksud itu, ya nyokapnya si Puput hamil lagi. Ga ada masalah dong, itu urusan mereka. Tapi ternyata dugaan gw salah.Nyokap lanjut cerita.

Katanya, sekitar waktu Zuhur, temen dari bokapnya si Puput dateng ke rumah si Puput. Bawa anak kecil. Umur sembilan bulan. Laki-laki. Kulitnya putih kekuningan (intinya bersih lah). Si pembawa anak itu cerita kalo anak bayi itu, anaknya. Baru umur sembilan bulan. Sejak lahir, nyokap si bayi pergi gitu aja. Ya akhirnya si anak bayi yang namanya Firli ini diurus sama bokapnya. Gw ga mau tau alasan si nyokap Firli pergi itu apa. Itu urusan mereka. Tapi setelah udah seumur sekarang ini (sembilan bulan), nyokap Firli balik lagi. Mau ngambil anak itu. Si bokapnya tentu ga mau dan si Firli dibawa pergi sama bokapnya. Tapi, si Firli ini malah dibawa bokapnya ke rumah si Puput. Dan minta si Firli diurusin sama keluarga Puput. Selanjutnya gw ga tau. Tapi yang jelas, maksud dari nyokapnya si Puput dikasih anak itu, ya begitu ceritanya.

Dari cerita itu, gw jadi heran. Gw keinget lagi sama kakak gw yang perutnya baru terisi janin setelah 1.5 tahun married (cukup lama lah bagi para orang tua yang menanti) dibandingkan banyak juga yang bisa langsung hamil setelah umur pernikahan baru 3-4 minggu.

Heran aja. Di luar sana, banyak yang menantikan karunia ini sampe menunggu cukup banyak waktu. Bahkan ada yang sulit sekali untuk bisa dikaruniai. Tapi, ga sedikit juga yang mendapat karunia lebih cepat dibanding mereka yang menantikan justru nyia-nyiain karunia itu. Ada yang dibuang. Ada yang ditinggal gitu aja. Ada yang dijual. Ada yang dikasih ke orang lain dengan gampangnya. Rata-rata alasannya, ekonomi. Tapi... Please guys. Salah anak itu apa sih? Bukankah mereka itu titipan Tuhan? Anugerah Tuhan? Karunia Tuhan? Mereka ga tau apa-apa soal urusan kalian. Mereka juga ga minta untuk dilahirkan. Tapi, mereka dipaksa menanggung akibat dari pemikiran dan tindakan para orang tua yang ga punya tanggung jawab ini.

Mereka layak dibesarkan. Mereka layak mendapat kasih sayang. Karna mereka itu Titipan Tuhan. Anugerah Tuhan. Dan kalian yang diberi ini adalah orang yang dipercaya mampu menjaganya.

0 comments:

Post a Comment