Akhir-akhir ini sering sekali sakit kepala. Entah karena pekerjaan yang terlalu banyak dan terlalu membuat saya menggunakan isi kepala saya bekerja melebihi kapasitas atau memang saya yang menyakitan atau mungkin sakit kepala biasa yang ditanggapi lebay. Ok!
Sudah 3 tahun bekerja dan merasakan sendiri betapa melelahkannya mencari uang untuk makan sebulan. Sudah memahami perjuangan orang tua saat mencari uang untuk kami anak-anaknya.
Saat tinggal di Bekasi, dulu. Bapak saya yang notabene bekerja di daerah Tanjung Priok, bolak-balik Bekasi – Priok setiap minggu. Jatah makan keluarga selalu diatur ke mama tiap awal minggu. Saya lupa entah karena bapak pulang agak telat dari biasanya atau mama yang kebablasan pakai uang, jatah selama seminggu habis di saat bapak saya belum pulang #jengjeng.
Sangat teringat sekali saat itu kami sedang kelaparan. Menanti bapak pulang sambil membawa makanan untuk kami, tapi tak kunjung datang juga. Nasib.
Mama menyuruh kami untuk bersabar hingga akhirnya mama pun tak sanggup lagi membujuk kami karena mama juga sesungguhnya sudah tidak sabar. Di rumah hanya ada nasi dalam magic jar dan garam di rak makanan. Saat itu saya masih kurang mengerti kenapa mama tidak mau coba pinjam uang tetangga untuk sekedar beli lauk atau mie instan ke warung, maklum anak kecil kelaparan biasanya hanya menyimpan kata makanan di otaknya.
Kehabisan akal, mama ambilkan kami sepiring nasi yang ditaburi garam. Iya. Asin. Kami tau rasanya asin. Perut kelaparan kami membuat otak kami pandai berimajinasi. Anggap saja sepiring nasi garam ini adalah nasi berlauk telor ceplok yang kebetulan digoreng keasinan.
Malamnya bapak pulang dan kami pun cerita soal makanan seadanya tadi siang. Kami tidak menyalahkan bapak sama sekali, kami justru berterima kasih karena bapak telah membuat kami menemukan alternatif makanan jika kami sedang dalam kondisi seperti di atas lagi. Hahaha. Semoga saja tidak.
Alhamdulillah, sekarang-sekarang ini jika kondisi begitu mepet, saya masih sanggup beli mie instan di warung ataupun sebutir telur untuk digoreng :D
Monday, October 31, 2011
Wednesday, October 19, 2011
Tidak Normal
Halo …
saya kembali lagi karena otak saya sedang agak (banyak) tidak normal. Mood untuk ngoceh sedang keluar tapi tidak ada pendengar malam ini. So, saya lari ke sini.
Siang ini super kacau. Report forecast ngebadeg, bos dateng dari Surabaya, report deadstock ga pernah berhenti follow up dan kebetulan otak saya sedang sedeng. Pagi berjalan normal, hanya mood saja yang sangat-sangat terlihat sekali sedang bahagia sampai akhirnya ruangan ditinggal bos untuk meeting dan saya pun ditinggal sendiri, damn!
Sedang serius entry report, sang teman dekat yang memang cewe rada centil (dikit), penggemar dangdut dan salalu memanggil saya 'bhi' mampir ke ruangan yang memang posisinya dekat dengan mushola kantor lantai 2 (dia baru selesai sholat, jadi mampir). Saya yang sedang sibuk, dicolek olehnya, dirangkul, pipi dielus-elus. Dia emang sinting, emang gitu anaknya.
Tapi … kenapa saya jadi ngerasa greget yah?? sampe otak pun mengeluarkan kata-kata ini 'ah elah! Ini akan bikin greget, kalo gw cowo gw pacarin juga lu'. Alamak!
Pikiran makin kacau jelas banget saat itu. Kenapa bisa-bisanya saya nyeletuk itu dalam otak? Kenapa? Bener-bener merasa otak hari ini sangat-sangat-sangat tidak normal.
2 jam terlewat, sudahlah lupakan cerita di atas, itu hanya lintasan sementara kok. Agak sore-an, teman lain ada yang mampir lagi (ruangan saya memang sering disinggahi banyak orang. Maklum divisi food, banyak food property di sini, hehe). Iseng, dia suruh saya buka yahoo dan menyaksikan video. Video tergila ke-2 yang saya lihat setelah video kekerasan cowo pshyco parah ke cewe-nya yang dia tuduh selingkuh. Itu di China, dan video ke-2 yang baru saya saksikan ini juga terjadi di China. Video ketidakprikemanusiaan sejumlah warga China yang acuh terhadap balita yang tertabrak mobil di depan mata mereka.
Sial! Rasanya saya ingin banget datang ke sana dan bejeuk-bejeuk mereka yang acuh itu. Bayi terlindas mobil box, selusin lebih pasang mata melihat dan tidak ada reaksi apapun sama sekali. Nothing at all.
Berita pengantar di viedo itu menjelaskan bahwa mereka diasumsikan takut karna pernah ada kasus seorang pria yang dikenakan hukum pidana lantaran turut campur atas korban kecelakaan. ok. Cukup masuk akal untuk coba membela diri. Tapi ini bukan hanya soal hukum, melainkan soal hati nurani. Bahkan kucing dan anjing saja tidak pantas diperlakukan seperti itu. Ini balita. Anak manusia. He to the Looo . . .
Anda para warga penyaksi kejadian itu di TKP, segeralah luruskan orak kalian, dan bedoalah agar kejadian semacam ini tidak terjadi pada balita Anda.
Jika berlian yang kau bibit, maka berlianlah yang akan kau tambang. Jika kebaikan yang kau bibit, makan kebaikan lah yang akan kau tambang. Begitu sebaliknya.
saya kembali lagi karena otak saya sedang agak (banyak) tidak normal. Mood untuk ngoceh sedang keluar tapi tidak ada pendengar malam ini. So, saya lari ke sini.
Siang ini super kacau. Report forecast ngebadeg, bos dateng dari Surabaya, report deadstock ga pernah berhenti follow up dan kebetulan otak saya sedang sedeng. Pagi berjalan normal, hanya mood saja yang sangat-sangat terlihat sekali sedang bahagia sampai akhirnya ruangan ditinggal bos untuk meeting dan saya pun ditinggal sendiri, damn!
Sedang serius entry report, sang teman dekat yang memang cewe rada centil (dikit), penggemar dangdut dan salalu memanggil saya 'bhi' mampir ke ruangan yang memang posisinya dekat dengan mushola kantor lantai 2 (dia baru selesai sholat, jadi mampir). Saya yang sedang sibuk, dicolek olehnya, dirangkul, pipi dielus-elus. Dia emang sinting, emang gitu anaknya.
Tapi … kenapa saya jadi ngerasa greget yah?? sampe otak pun mengeluarkan kata-kata ini 'ah elah! Ini akan bikin greget, kalo gw cowo gw pacarin juga lu'. Alamak!
Pikiran makin kacau jelas banget saat itu. Kenapa bisa-bisanya saya nyeletuk itu dalam otak? Kenapa? Bener-bener merasa otak hari ini sangat-sangat-sangat tidak normal.
2 jam terlewat, sudahlah lupakan cerita di atas, itu hanya lintasan sementara kok. Agak sore-an, teman lain ada yang mampir lagi (ruangan saya memang sering disinggahi banyak orang. Maklum divisi food, banyak food property di sini, hehe). Iseng, dia suruh saya buka yahoo dan menyaksikan video. Video tergila ke-2 yang saya lihat setelah video kekerasan cowo pshyco parah ke cewe-nya yang dia tuduh selingkuh. Itu di China, dan video ke-2 yang baru saya saksikan ini juga terjadi di China. Video ketidakprikemanusiaan sejumlah warga China yang acuh terhadap balita yang tertabrak mobil di depan mata mereka.
Sial! Rasanya saya ingin banget datang ke sana dan bejeuk-bejeuk mereka yang acuh itu. Bayi terlindas mobil box, selusin lebih pasang mata melihat dan tidak ada reaksi apapun sama sekali. Nothing at all.
Berita pengantar di viedo itu menjelaskan bahwa mereka diasumsikan takut karna pernah ada kasus seorang pria yang dikenakan hukum pidana lantaran turut campur atas korban kecelakaan. ok. Cukup masuk akal untuk coba membela diri. Tapi ini bukan hanya soal hukum, melainkan soal hati nurani. Bahkan kucing dan anjing saja tidak pantas diperlakukan seperti itu. Ini balita. Anak manusia. He to the Looo . . .
Anda para warga penyaksi kejadian itu di TKP, segeralah luruskan orak kalian, dan bedoalah agar kejadian semacam ini tidak terjadi pada balita Anda.
Jika berlian yang kau bibit, maka berlianlah yang akan kau tambang. Jika kebaikan yang kau bibit, makan kebaikan lah yang akan kau tambang. Begitu sebaliknya.
Subscribe to:
Posts (Atom)